Minggu, 23 Juni 2013

Artikel Kenaikan BBM



2013, Kenaikan BBM Tak Terelakan

VLADIVOSTOK - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak terelakan pada 2013. Situasi ekonomi dunia yang belum menentu dan kebutuhan pembangunan infrastruktur dalam negeri perlu direspon dengan penurunan biaya subsidi BBM. Untuk mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur dan sejumlah sektor vital di Tanah Air, harga BBM bersubsidi sebaiknya dinaikkan hingga mendekati harga pasar. Kompensasi kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin dan hampir miskin bisa diberikan secara langsung berupa bahan pangan dan bantuan lainnya.

"Kalau harga BBM tetap disubsidi seperti sekarang, pembangunan infrastruktur dan sektor vital akan terus tertinggal, anggaran negara terbebani, dan rakyat akan hidup tidak realistis," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto kepada Investor Daily di Vladivostok, Rusia, Senin (10/9).
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, apa pun alasannya, harga BBM tahun depan harus dinaikkan kalau subsidi meningkat melampaui kuota. Sedangkan Wakil Menkeu Mahendra Siregar tidak berani menyebutkan sikap pemerintah. "Semuanya itu tergantung hasil pembahasan dengan DPR Oktober ini," kilah Mahendra.

Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan, kenaikan harga BBM kemungkinan tidak dapat dihindari. Meski begitu, pemerintah hendaknya menaikkan harga BBM secara bertahap dan konsisten. BI menyarankan kenaikan harga BBM berlangsung selama tiga kali agar dampaknya tidak terlalu memberatkan masyarakat "Setiap kenaikan Rp 1.000 per liter, maka akan ada tambahan inflasi 0,3V ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (10/9).

Darmin memprediksi, asumsi inflasi 2013 yang ditetapkan pemerintah sebesar 4,9% akan meleset karena belum memasukkan dampak kenaikan tarif listrik. "Kenaikan tarif listrik sebesar 15% akan menyebabkan tambahan inflasi sebesar 0,25% hingga 0,3%," jelas Gubernur BI. Selama ini, rencana kenaikan harga BBM selalu digagalkan oleh DPR RI. Pemerintah hingga kini juga belum memiliki tekad yang bulat untuk menaikkan harga BBM.

Wacana kenaikan harga BBM yang selalu muncul saat harga minyak mentah dunia meroket- acapkali memicu pro kontra. Atas nama inflasi dan rakyat miskin, sejumlah kalangan, termasuk mayoritas anggota DPR, menolak keras kenaikan harga BBM. Mereka khawatir, kenaikan harga BBM akan memicu inflasi tinggi dan inflasi tinggi akan menyengsarakan rakyat miskin, melahirkan orang miskin baru, mendorong pemutusan hubungan kerja (PHK), dan mengganggu stabilitas ekonomi makro. Kenaikan harga BBM kerap mendorong aksi demonstrasi yang biasanya disusupi oleh berbagai kepentingan politik.

Menghadapi gerakan penolakan ini, pemerintah diimbau lebih gencar melakukan sosialisasi, termasuk meningkatkan lobi dengan DPR. Selama ada alasan kuat dan sosialisasi yang baik, dukungan terhadap kenaikan harga BBM akan besar. Dukungan terhadap rencana kenaikan harga BBM juga akan mengalir jika pada saat yang sama, pemerintah gencar melakukan penghematan, diversifikasi energi, mengembangkan energi terbarukan, dan siap dengan rencana aksi pembangunan infrastruktur serta pembangunan sektor vital lainnya.

Setelah tidak dinaikkan beberapa tahun, muncul desakan kuat dari berbagai kalangan, termasuk para pengusaha, agar harga BBM pada 2013 dinaikkan. Suryo Bambang Sulisto malah menyarankan agar harga BBM sekaligus disesuaikan dengan harga internasional. Ketika biaya produksi naik -karena lonjakan harga minyak mentah-, harga BBM juga dinaikkan. Demikian pula sebaliknya.

Menambah Dana Daerah

Suryo Bambang Sulisto menilai, subsidi BBM lebih dari cukup untuk menambah dana ke setiap provinsi rata-rata Rp 5 triliun setahun. Dengan jumlah 33 provinsi, dana yang ditambahkan ke daerah sekitar Rp 165 triliun atau lebih kecil dibanding subsidi BBM tahun ini yang diproyeksikan mencapai Rp 216 triliun dan rencana subsidi BBM 2013 sebesar Rp 167 triliun. "Kalau setiap provinsi mendapat dana tambahan Rp 5 triliun setahun, pembangunan infrastruktur daerah akan mengkilap dan berbagai sektor vital di daerah akan berkembang cepat," kata Suryo Bambang Sulisto.

Dalam APBNP 2012, subsidi BBM dipatok Rp 137,4 triliun. Selama semester 12012, realisasi subsidi BBM sudah mencapai Rp 88,9 triliun atau 64,7% dari pagu APBNP 2012. Melihat kenyataan itu, pemerintah memproyeksikan realisasi belanja subsidi BBM pada 2012 mencapai Rp 216,8 triliun atau 157,8% di ates pagu APBNP 2012.

Meski secara eksplisit belum mengusulkan kenaikan harga BBM, Menten Keuangan Agus DW Martowardojo meminta DPR untuk memangkas anggaran-anggaran yang sifatnya tidak produktif seperti anggaran subsidi energi, yaitu subsidi listrik dan BBM. "Subsidi energi ini harus dialihkan untuk anggaran yang memberi nilai tambah lebih besar kepada masyarakat," jelas Menkeu dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (10/9).

Untuk meningkatkan kualitas belanja dan memperluas ruang gerak anggaran, Menkeu juga meminta DPR untuk tidak meningkatkan lagi jumlah anggaran mandatori. "Akhir-akhir ini ada tendensi meningkatnya upaya untuk mengalokasikan dana APBN dalam suatu persentase tertentu demi kepentingan tertentu dan sektor tertentu dalani sejumlah RUU," jelas Agus.

Sejak 2007, jelas Agus, postur APBN selalu dipenuhi oleh anggaran wajib atau mandatori, yang telah ditetapkan UU. Akibatnya, sisa uang yang bisa dialokasikan untuk kegiatan produktif sangat terbatas. "80% dari total dana APBN habis untuk anggaran yang sifatnya wajib tersebut Dengan demikian, hanya tinggal tersisa sekitar 20% dari anggaran kita yang tidak mengikat yang dapat kita manfaatkan bagi kegiatan-kegiatan yang lebih produktif," ujar Agus.

Dukungan dan Penolakan

Ekonom dari Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati mengingatkan, subsidi BBM dan listrik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat masih belum adil dan tepat sasaran. "Subsidi BBM hanya dinikmati oleh pemilik kendaraan dan pengguna kendaraan umum saja. Sementara masih banyak warga masyarakat yang tidak memiliki kendaraan atau menggunakan kendaraan umum," kata dia.

Dia menjelaskan, masyarakat di perdesaan dan pegunungan masih banyak yang tidak memiliki dan menggunakan kendaraan. "Masih ada sepertiga dari masyarakat yang belum bisa mengakses listrik PLN. Dengan begitu, pemerintah hanya menyubsidi masyarakat dari golongan ekonomi ke atas saja. Sebab, golongan itulah yang bisa memiliki banyak mobil dan menggunakan banyak listrik," jelas Nina. Oleh karena itu, Nina Sapti menyarankan agar subsidi BBM yang mencapai Rp 250 triliun bisa dievaluasi, dikurangi, dan lebih diarahkan untuk pembangunan infrastruktur di perdesaan yang lebih tepat sasaran.

Wakil Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengakui, Indonesia menghadapi persoalan yang cukup pelik di sektor energi. Selain terbebani subsidi, impor BBM memberikan kontribusi besar terhadap defisit perdagangan. Saat ini, 40% kebutuhan BBM dan minyak mentah nasional diperoleh melalui impor. "Upaya jangka pendek yang paling rasional agar neraca perdagangan Indonesia tetap surplus tahun depan adalah menaikkan harga BBM subsidi di awal tahun," jelas dia.

Komaidi menjelaskan, penaikan harga BBM merupakan keputusan politis antara pemerintah, dan parlemen. "Kalau pemerintah bisa memberikan alasan yang masuk akal, kami kira parlemen tidak keberatan ada kenaikan harga BBM tahun depan," ungkap dia. Menurut Komaidi, kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi Rp 6.000 per liter tidak akan mampu menekan impor BBM secara signifikan. Sebaliknya, bila pemerintah berani menaikkan harga BBM hingga di atas Rp 10 ribu atau bahkan sampai mendekati level keekonomian, pengurangan impor BBM bisa memadai.

Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) Kurtubi mencatat, nilai impor BBM dan minyak mentah Indonesia setiap tahunnya bisa mencapai US$ 35 miliar atau Rp 1 triliun per hari. Dengan nilai yang demikian besar, bukan hanya menyedot devisa negara yang pada akhirnya juga membuat neraca perdagangan Indonesia menjadi defisit.

"Daripada pemerintah mewajibkan masyarakat menggunakan BBM nonsubsidi jenis pertamax atau membiarkan masyarakat mengantre BBM di SPBU sebagai dampak tidak adanya penambahan kuota BBM, kenapa tidak dinaikkan saja harga BBM subsidi. Untuk tahun depan kami kira bisa dilakukan karena kalau tahun ini terganjal UU APBN 2012 yang menyebutkan harga minyak harus 15% harga. patokan," kata Kurtubi.

Pandangan berbeda disampaikan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar Bobby Rizaldi dan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP Ismayatun. Keduanya justru mempertanyakan alasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Terlebih lagi, asumsi Indonesia Crude Price (ICP) tahun depan justru dipatok lebih rendah, yakni hanya US$ 100 per barel dari sebelumnya US$ 105/barel. "Jadi kenapa harus dinaikkan. Tim ekonomi pemerintah yang harus diganti karena inkompeten," kata Bobby.

Ismayatun juga tidak menyetujui adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tahun depan. "Penuhi kebutuhan transportasi. Jangan salahkan masyarakat menggunakan BBM subsidi karena tidak ada alternatif," kilah dia.
Untuk mengurangi subsisi BBM, Badan Pengatur HiHr Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi oleh mobil mewah di wilayah DKI Jakarta. BPH Migas menargetkan aturan pelarangan itu dapat segera keluar pada bulan ini. "Itu akan dibahas di sidang komite. Drafnya sudah disiapkan oleh mereka, tapi belum ditetapkan," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng di Jakarta, Senin (10/9).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini, mendukung rencana BPH Migas tersebut "BPH tidak perlu memerinci, namun mereka berhak, karena mempunyai kreativitas dan punya ide," kilah dia.

Komentar

From the above article about the rise in fuel prices seem really happened and proven starting on June 22, 2013 at 00.00 official fuel prices increased, so the night before the prices go up every gas station people flocked to fill up a full tank of their vehicle until the queue was very long . To avoid such cheating drigen to refuel using the backup of the police forces to oversee each SPBU.

Many pros and cons as the opinion of the University of Indonesia economist Ninasapti Triaswati stating, fuel and electricity subsidies given by the government to the people still have not been fair and appropriate, inappropriate happen massive demonstration conducted by the public to reject the fuel price hike was apparently ignored and the proof is finally rising fuel prices. The impact of rising fuel prices can be seen from the rise in vegetable prices, transport fares, gas and LPG etc. plus the increase in the month of Ramadan approaching that will soon come so automatically the prices were definitely going to go up all.

And if the price is raised whenever possible fuel mixture used must be great quality that the Indonesian state is not inferior to other countries despite the fuel price in Indonesia is still far cheaper than other countries. 

Senin, 20 Mei 2013

Grammar Structure of TOEFL


 Parts - parts TOEFL

The test usually takes about three hours and is organized in four sections:

·         Listening Comprehension
                  This section consists of 50 questions, you are required to answer the question that is played (this matter is not recorded in the books about). In this case the matter related to the three types of conversations: Conversations short, long conversations, and a long story.

·         Grammar Structure and Written Expression
                  Type of question is a structure with multiple-choice questions which required knowledge of grammar or correct grammar.

·         Reading Comprehension
                  You will face questions about the form of the story, where there will be questions related to the story. The story can be used for one or more questions. Berbada with Listening Comprehension, Reading Comprehension questions at the session for questions and a book should be read carefully.

·         Writing
You will be given a theme, and the theme is developed into writing in the English language. There are usually a limited number of characters minimum that should be on your writing.

Grammar Structure of TOEFL

1.     Passive Voice

Kalimat pasif jelas berbeda dengan kalimat aktif. Kegunaannya pun berbeda dalam bahasa Inggris. Dalam kalimat aktif, subjek lah yang melakukan pekerjaan, sedangkan dalam kalimat pasif, objek lah yang melakukan pekerjaan.
Perubahan kalimat dari aktif menjadi kalimat pasif dapat dilihat sebagai berikut :
            Aktif   : Hendry often helps my mother.
            Pasif    : My mother is often helped by Hendry.
            Aktif   : I sent this letter three days ago.
            Pasif    : This letter was sent by me three days ago.
Kalimat pasif digunakan jika kita ingin memfokuskan kejadiannya, bukan siapa ataupun apa yang melakukannya.
Contoh            :
            The city was destroyed during the World War II.
            (Kota itu hancur selama Perang Dunia II.)
Kalimat pasif juga digunakan jika kita ingin menghindari suatu objek yang semu seperti somebody/someone.
Contoh :
            The letter has to be sent today.
            (Suratnya harus dikirim hari ini.)
Dalam passive voice kita juga dapat menggunakan “by” jika kita ingin mengatakan siapa atau apa yang melakukan suatu kejadian.
Contoh :
            The fence was broken last week. à tidak diketahui siapa/apa pelakunya.
            The fence was broken by the storm last week. à menjadi diketahui.

2.     Adjective

Adjective merupakan kata sifat yang digunakan untuk menerangkan kata benda. Adjective dapat digunakan di depan benda countable ataupun uncountable.
Contoh :
            expensive bag  à tas mahal
            new Friend      à teman baru
Berikut adalah jenis-jenis adjective :
-          Qualitative adj      : menerangkan bentuk/kejadian suatu benda.
                                (big, small, tall, etc.)
-          Distributive adj     : bersifat distributive
                                (every, either, each, etc.)
-          Possessive adj       : menunjukan kepunyaan.
                                (his, her, my, etc.)
-          Demonstrative adj : untuk menunjuk suatu benda.
                                (that, this, those, etc.)
-          Interrogative adj   : untuk menanyakan suatu benda.
                                (which, what, whose)
-          Quantitative adj    : menerangkan jumlah benda.
                                (many, some, much, etc.)
-          Colour adj             : menerangkan warna benda.
                                (red, green, yellow, etc.)

Ada juga jenis adjective yang berikutnya, yaitu compound adjective.

Compound Adjective yaitu kata bilangan yang dapat digabungkan dengan kata benda dalam bentuk singular.
Contoh :

a.       Age (usia)
A fifty years old woman.    à salah
A fifty year old woman.     à benar
b.      Volume (isi)
He has just bought a ten litres car.  à salah
He has just bought a ten litre car.    à benar
c.       Length (panjang)
Fifteen metre house. (not metres)
d.      Price (harga)
Sixty dollar camera. (not dollars)
e.       Weight (bobot)
Ten kilo package. (not kilos)
f.       Are (bidang)
Twenty acre farm. (not acres)
g.      Time (waktu)
Two hour meeting. (not hours)

3.     Comparison Degree
Adalah tingkat-tingkat perbandingan yang terdiri dari jenis-jenis berikut :
1.      Positive degree
Menunjukan kesamaan mutu, banyaknya, tingkatan, derajat, antara suatu benda dengan benda lainnya.
Contoh :
                  The girl is as old as my mother.
                  I am as tall as my sister.

2.      Comparative degree
Digunakan jika kita ingin menunjukan secara jelas bahwa terdapat ketidaksamaan perbandingan antara benda yang satu dengan benda lainnya.
Contoh :
                  I’m shorter than my brother.
                  My bag is more expensive than her.
Aturan dalam comparative degree  ini adalah jika kata sifat kurang atau sama 2 suku kata, maka untuk perbandingannya kita menambahkan “er” pada kata sifat tersebut. Tetapi jika kata sifat yang kita gunakan untuk membandingkan adalah lebih dari 2 suku kata, maka kita tambahkan “more” di depan kata sifat tersebut.

3.      Superlative degree
Digunakan untuk membandingkan seseorang atau beda yang melebihi orang-orang atau benda-benda lainnya. (paling)
Contoh :
                  Dave is the tallest in the class.
                  Ellie is the most diligent student.
Aturan dalam superlative degree ini mirip seperti comparative degree. Jika kata yang kita gunakan untuk membandingkan kurang atau sama dengan 2 suku kata, maka kita tambahkan “est” pada kata tersebut. Sedangkan jika lebih dari 2 suku kata maka kita tambahkan “most” di depan kata tersebut.

4.     Adjective Clause
Merupakan anak kalimat yang berfungsi sebagai modifier atau menggantikan kedudukan dari adjective dalam kalimat majemuk.
Contoh :
1.      The boy who studies in Gunadarma University is Doni.
2.      The man whom you met yesterday is my father.
3.      The girl whose dress is white is my sister.

Who, whom, whose, kemudian ada juga which, dan that merupakan relative clauses yang fungsinya adalah melengkapi adjective clause.
Masing-masing relative clauses digunakan sebagai berikut :
Who           : digunakan berhubungan dengan subjek (orang)
Whom        : digunakan berhubungan dengan objek (orang)
Which        : digunakan berhubungan dengan subjek atau objek (benda)
That           : digunakan berhubungan dengan subjek atau objek (benda/orang)
Whose        : digunakan berhubungan dengan kata ganti milik.

5.     The Zero Article
Merupakan kata sandang yang kadang-kadang tidak digunakan dalam bahasa Inggris.
Kata sandang tidak digunakan di depan kata benda plural jika yang dimaksud adalah sesuatu yang bersifat umum.
Contoh :
a.      People       : Doctors are paid better than teacher.
b.      Animals     : Cats don’t like cold weather.
c.       Food          : Carrots are good for eyes.
d.      Places        : Museums are closed on Monday.
Kata sandang tidak digunakan di depan kata benda yang tidak dapat dihitung.
Contoh :
a.      Food          : Butter is made from milk.
b.      Colours     : White is my favorite colour.
c.       Languages : English is spoken all over the world.
THE” tidak digunakan di depan nama benua, negara, kota, degara bagian dan provinsi.
Contoh :
a.      Sweden is in Europe.
b.      Jakarta is the capital of Indonesia.
THE” juga tidak digunakan di depan mata pelajaran.
a.      My brother is taking economics.
b.      Mathematics is a difficult subject for me.
THE” tidak digunakan di depan nama bahasa.
a.      I study English on Monday.
THE” tidak digunakan di depan nama permainan.
a.      Jack plays basketball.
b.      Poker is a card game.
THE” tidak digunakan di depan nama makanan.
a.      Your breakfast is already serve.
b.      Let’s have lunch together.

       Sumber: